Sukses
adalah keinginan tiap orang, ada satu hal penting dalam meraihnya,
yaitu motivasi. Motivasi dapat membuahkan kedisiplinan, keuletan dan
lain-lain. Motivasi adalah merupakan ruh dari jasad pribadi yang ingin
sukses. motivasi merupakan suatu penggabungan keinginan dan energi
dalam mencapai suatu tujuan. Dengan keinginan orang tau kemana akan
melangkah, dengan energi orang akan dapat menggerakkan apa yang ada
padanya untuk mencapai keinginan itu. Motivasi seperti udara bagi
kehidupan. Sangat berperan penting bagi jiwa-jiwa yang ingin sukses.
Prinsip motivasi
- Motivasi merupakan proses psikologis dengan membangkitkan emosional.
- Motivasi berproses tanpa disadari.
- Motivasi bersifat individual sehingga cara memotivasi tiap orang bisa berbeda-beda atau juga dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Namun inti dari motivasi itu bersumber dari diri sendiri (motivatornya maupun orang yang dimotivasi).
- Motivasi adalah proses sosial, sehingga membutuhkan faktor eksternal
Sumber motivasi:
- Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran diri sendiri. Orang yang memiliki motivasi internal, akan memandang dirinya secara positif.
- Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar. Contohnya dari bacaan yang memotivasi, lingkungan, dari kehidupan keseharian, dan lain-lain
Komunikasi juga sangat berpengaruh dalam hal Motivasi. Sebagai contoh komunikasi manajer terhadapa karyawannya sikap manajer dalam berkomunikasi, termasuk sikap terhadap diri sendiri dan sikap terhadap lawan bicara, sikap terhadap konten (materi pesan) dan penguasaan terhadap konten yang akan disampaikan, serta level pengetahuan karyawan sebagai penerima pesan terhadap materi tersebut. Manajer
harus memiliki pengetahuan yang lebih baik dari karyawan atau memahami
apa yang telah diketahui oleh karyawan agar dapat menentukan cara
efektif penyampaian pesan dan sekaligus menentukan konten yang masih
perlu disampaikan.
Pertimbangan
terhadap semua ini akan dapat membantu manajer menyampaikan pesan yang
dapat dimengerti dan dipahami oleh karyawan. Jika tidak, kegiatan
komunikasi lebih mungkin menjadi gagal. Banyak kegiatan
komunikasi menjadi tidak menyenangkan hanya karena pihak-pihak yang
berkomunikasi, dalam hal ini karyawan, tidak mengerti apa yang dimaksud
oleh manajer. Akibatnya pihak karyawan sebagai penerima pesan tidak
atau kurang punya motivasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar