Individu Kreatif dan Organisasi Kreatif
Individu kreatif dan organisasi kreatif adalah salah satu indikator yang ingin dicapai dalam mempelajari teori dan perilaku organisasi.
Kadang kita melupakan hakekat tersebut dengan hanya berkutat membahas
teori dan lupa mengetahui indikator-indikator dasar yang ingin dicapai. Handbook of Organizations mengemukakan beberapa perbandingan individu kreatif dan organisasi kreatif yang bisa digunakan sebagai acuan memperoleh manfaat dari mempelajari teori dan perilaku organisasi.
Menurut Handbook of Organizations
beberapa karakteristik kreativitas individu yang tinggi juga dapat
diaplikasikan pada konteks organisasi yang memiliki kreativitas tinggi.
Perilaku Organisasi (PO) dan Teori Organisasi (TO)
Perilaku Organisasi (PO): Perilaku organisasi menurut Stephen P. Robbins
mengambil pandangan mikro memberi tekanan pada individu-individu dan
kelompok-kelompok kecil. Perilaku organisasi memfokuskan diri kepada
perilaku di dalam organisasi dan seperangkat prestasi dan variabel
mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan kepuasan kerja adalah
yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu, yang
secara khas dipelajari dalam Perilaku Organisasi adalah persepsi,
nilai-nilai, pengetahuan, motivasi, serta kepribadian. Termasuk di dalam
topik mengenai kelompok adalah peran, status kepemimpinan, komunikasi,
dan konflik.
Teori Organisasi (TO): Teori
Organisasi menurut Stephen P. Robbins mengambil pandangan makro.
Unit-unit analisisnya adalah organisasi itu sendiri atau sub-sub
utamanya.
Paradigma Teori Organisasi
Paradigma
adalah seperangkat andaian/asumsi yang tersurat maupun tersirat tentang
fenomena/gejala yang menjadi landasan bagi gagasan-gagasan analisis
keilmuan (Philips, 1971).
Teori adalah pendapat
yang dikumpulkan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori
adalah suatu set hipotesis yang saling berkaitan atau pernyataan
mengenai suatu gejala atau satu set gejala (Shaw dan Constanzo, 1970).
Organisasi adalah hubungan pekerjaan
antara manusia yang satu dengan yang lainbdalam suatu kelompok demi
terwujudnya pekerjaan tersebut (Olan Hendrick, 1985). Organisasi adalah
kolektivitas yang dibentuk secara sadar dengan tujuan formal yang
berusaha dicapai secara bersama. Organisasi adalah kerjasama diantara
manusia yang memiliki keyakinan, keterlibatan dan tujuan bersama
(Barnard, 1938). Organisasi adalah sekelompok manusia yang berinteraksi …
dalam kelompok yang besar mereka memiliki sistem koordinasi …
spesifikasi yang jelas dalam struktur dan koordinasi (March dan Simon,
1958). Organisasi adalah unit sosial atau kelompok yang secara sadar
mengkonstruksi dan merekonstruksi dalam mencapai tujuan (Etsioni, 1964).
Cabang Ilmu Ekologi dan Teori Organisasi
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos
(“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor
abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang
terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga
berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup,
yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan
merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Klasifikasi Teori Organisasi
Morgan (1986), mengklasifikasikan teori organisasi dalam beberapa klasifikasi berbagai perspektif, antara lain:
1. Organisasi sebagai mesin: organisasi
di manfaatkan oleh pemilik dan menajemen untuk mencapai tujuan pribadi
mereka. Proses dalam organisasi harus teridentifikasi secara jelas,
pengelolaan atau manajemen menggunakan pendekatan engineering dalam
mendesain tugas dan tanggung jawab secara mekanistik dan berulang.
2. Organisasi sebagai organisme; sistem
terbuka: organisasi adalah entitas yang kompleks dimana keberadaan
kelompok organisme selalu berubah dengan lingkungannya. Perubahan adalah
sesuatu yang krusial untuk menopang hidup dan bentuk. Merupakan kunci
hubungan antara lingkungan dan berfungsinya secara internal.
3. Adanya pandangan tentang organisasi
sebagai organisme, memungkinkan kita secara bijak bertanya tentang:
kapan organisasi itu merasa baik, dimana organisasi itu sakit, bagaimana
ia harus menghadapi tantangan (failling rock), apa yang diperlukan
untuk membantu memahaminya.
4. Organisasi sebagai pikiran/ide
(brain): organisasi sebagai ide (brain) adalah kemampuan untuk memproses
informasi (mengambilnya dari berbagai sumber) dan pembelajaran
(learning), sebagai bentuk pemikiran dan kreatifitas. Data, informasi,
dan ide, didesiminasikan secara luas dan diberikan/dijangkau oleh semua
orang. Kedua bagian otak baik yang bersifat analistis dan emosional
harus merupakan bagian dari organisasi.
5. Organisasi sebagai kultur (budaya):
organisasi sebagai kultur didesain dalam arti yang mendalam agar pelaku
organisasi terpenuhi kebutuhan norma, nilai, ritual, dan tradisi sebagai
basis parameter desain organisasi. Hasil dari pemahaman (shared
meaning) membuat pelaku organisasi memiliki komitmen dan petunjuk dalam
berbagai aktivitas organisasi.
6. Organisasi sebagai sistem politik:
digambarkan dalam aspek kepentingan, konflik dan kekuasaan. Pertanyaan
yang harus dijawab adalah siapa pemilik kekuasaan, dimana harus terjadi
aturan-aturan organisasional dimana hal ini di lakukan. Pembedaan dalam
pendekatan terhadap laki-laki dan perempuan diteliti dalam lima model
penanganan konflik: kompetisi, kolaborasi, kompromi, pencegahan dan
pengakomodasian.
7. Organisasi sebagai tahanan/penjara
fisikal (psychic prison), organisasi dalam penjara fisikal merupakan
jebakan terhadap pekerja dalam cara yang berbeda:
1. Pekerja dapat terjebak oleh keyakinan dan ketidakyakinan proses mental dalam rutinitas dan tekanan organisasional.
2. Mereka dapat terjebak dalam perhitungan ekonomis.
3. Kerja kelompok telihat sebagai sebuah penjara.
8. Organisasi sebagai gerakan yang
berubah-ubah (flux) dan transformasi, perubahan dipaparkan secara logis.
Tiga gambaran berbeda tentang perubahan diberikan sebagai cara
menjelaskan bagaimana realitas organisasi mengukuhkan dirinya.
Menjelaskan bagaimana hidup organisasi dibentuk dan ditransformasikan
oleh proses transformasi logis dalam diri mereka.
Ketiga gambaran tersebut adalah:
1. Pendekatan biologis: organisasi digambarkan sebagai penghasil sistem bagi dirinya.
2. Hubungan kausal yang logis, dimana logika perubahan adalah proses edaran (circular) sebagai pengaruh dari trend dan tekanan.
3. Dialektika perubahan yang logis, dimana perubahan adalah hubungan dialektika antara berbagai pihak.
9. Organisasi sebagai seperangkat
instrumen dominan: organisasi digambarkan dalam bentuk dominasi
eksploitasi terhadap partisipan (stakeholders) dalam mencapai tujuan
mereka. Hal ini menjelaskan adanya penyeragaman dan tekanan kelompok
(pressure groups) dan tekanan untuk mengendalikan organisasi lewat hukum
dan aturan-aturan.
sumber : http://perilakuorganisasi.com/klasifikasi-teori-organisasi.html#more-877
terima kasih
BalasHapussalam sejatra