Senin, 30 Desember 2013

merangkum DFD

PENGERTIAN DATA FLOW DIAGRAM(DFD)

Pengertian

Data Flow Diagram atau DFD merupakan gambaran suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang kurang memahami dibidang komputer dapat mengerti sistem yang sedang berjalan.
       Data flow diagram digunakan oleh analis sistem untuk merancang sistempemrosesan informasi tetapi juga sebagai cara untuk model seluruh organisasi.Anda membangun DFD pada awal pemodelan proses bisnis Anda untukmemodelkan fungsi sistem anda harus melaksanakan dan interaksi antara fungsi-fungsi bersama dengan berfokus pada pertukaran data antara proses. Anda dapatmengaitkan data dengan model data konseptual, logis, dan fisik dan model berorientasi objek.
Ada dua jenis DFD, baik yang mendukung pendekatan top-down untuk analisis sistem, dimana analis mulai dengan mengembangkan pemahaman umum tentangsistem dan secara bertahap memecah komponen keluar ke lebih rinci:
Logical data flow diagrams : adalah implementasi-independen danmenggambarkan sistem, bukan bagaimana kegiatan yang dicapai.

Physical data flow diagrams : adalah implementasi-dependent dan menggambarkan entitas aktual (perangkat, departemen, orang, dsb) yang terlibatdalam sistem saat ini. 
Pengertian Data Flow Diagram Menurut Para Ahli
·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wikipedia adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007) Adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang lain, yang ada pada objek lain.
·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Kristanto, 2003 adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebu
·         Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Menurut Jogiyanto Hartono, 2005-701 Adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data system.
                             
Jenis-jenis DFD

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
§  Context Diagram (CD)
§  DFD Fisik
§  DFD Logis

DFD Level
            DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
§  Diagram Context
§  Diagram Level n
-        DFD Logis
-        DFD Fisik

Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
§  Terminologi sistem :
-        Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
-        Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi sistem tersebut.
-        Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem tersebut.
Sebagai contoh, dalam gambar 1.
§  Menggunakan satu simbol proses,
Catatan:
Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang dilakukan secara terotomasi).
§  Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
§  Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
§  Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( #  ).
§  Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang dipermainkan personil tersebut.
§  Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
            Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
-        Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
·         Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga  seandainya belum cukup jelas  maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
·         Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
·         Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level  yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
·         Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
·         Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
·         Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
·         Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
-        Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya (harus melalui proses).
-        Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
-        Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.
-        Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan untuk proses.
-        Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut dengan istilah “magic process”.
-        Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( #  ), begitu dengan bentuk penyimpanan.
-        Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.

DFD Fisik
            Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan  dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.
Misal :
Aliran Data     : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
Proses              : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.

DFD Logis
            Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.
            Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
·         Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
·         Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
                  Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll
           
Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
§  Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu
§  Master Detail Update
§  Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting
§  Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat
§  Menambahkan proses baru
§  Meminimalkan proses input
§  Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus dikerjakan manual.

Manfaat DFD

Manfaat DFD adalah :
§  Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
§  DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
§  DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Langkah membuat/menggambar DFD

Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :

IDENTIFIKASI ENTITAS LUAR, INPUT DAN OUTPUT

Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar, input dan ouput yang terlibat di sistem.

BUAT DIAGRAM KONTEKS (DIAGRAM CONTEXT)

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya.
Caranya :
§  Tentukan nama sistemnya.
§  Tentukan batasan sistemnya.
§  Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
§  Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
§  Gambarkan diagram konteks.
Context Diagram

BUAT DIAGRAM LEVEL ZERO (OVERVIEW DIAGRAM)

Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks.
Caranya :
§  Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
§  Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
§  Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
§  Hindari perpotongan arus data
§  Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
(klik gambar untuk resolusi yang lebih baik)
Overview Diagram
Overview Diagram

BUAT DIAGRAM LEVEL SATU

Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
Caranya :
§  Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
§  Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
§  Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
§  Hindari perpotongan arus data.
§  Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.C ontoh : 1.1, 1.2, 2
Level dalam DFD
Level dalam DFD


              









   


Kamis, 07 November 2013

DFD

Pengertian DFD                   
            Pengertian Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
            DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Berikut adalah contoh DFD dari hasil UKM Tini Cake

Minggu, 03 November 2013

merangkum bab 5- bab 7

Bab 5
Memahami dan Mendesain Data Akuntansi
            Pada bab ini yang harus kita pahamio adalah fokus pada perancangan data untuk basis relasional.  Basis data relasional adalah teknologi penting untuk sistem akuntansi. Basis data (database) adalah pengumpulan data terkait yang komprehensif. Basis data diatur oleh sistem manajemen basis data(database management system)  Data yang di sajikan berupa tabel dua dimensi yang disebut relasi.  Merupakan suatu perangkat program yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, memodifikasi,dann menyaring informasi dari basis data.
Kejadian dan Tabel Induk
§  Barang/ jasa. Tabel induk digunakan untuk mendeskripsikan barang/jasa yang menyatakan “katalog” barang/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
§  Agen. Digunakan untuk mendeskripsikan agen-agen eksternal  sepeerti pelanggan.
§  Kas. Digunakan untuk mendeskripsikan dimana kas akan disimpan.
§  File induk buku besar. File induk sangat dibutuhkan pada buku besar jika sistem buku besar otomatis dan terintegrasi dengan aplikasi siklus pendapatan.

Atribut dan Hubungan

KUNCI UTAMA

Kunci Utama (primary key) adalah atribut yang secara unik mengidentifikasi record di tabel. Ketika record ditambahkan ke tabel, setiap record yang digunakan sebagai nilai kunci utama yang hanya mengidentifikasi record tersebut.

KUNCI ASING
Kunci utama (foreign key) adalah field ditabel yang merupakan kunci utama dibeberapa tabel lainnya. Kunci yang digunakan untuk menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya. Pada kunci asing itu biasanya menghubungkan record kejadian dengan record induk. Kunci asing yang biasanya dimasukkan dalam record kejadian menghubungkan kejadian dengan cara agen terkait.

 Hubungan Antartabel
Dalam basis data sangat diperlukan kardinalitas yang penting dalam mendesain basis data. Kardinalitas menunjukan berpa banyak keterjadian dari satu jenis entitas (kejadian, sumber daya, atau pelaku) yang dihubungkan dalam entitas lainnya.
1.       Hubungan satu dengan yang lainnya
2.       Hubungan satu dengan banyak

Bab 6
MEMAHAMI DANA MENDESAIN QUERY DAN LAPORAN

        Untuk dapat mengakses informasi dari basis data, kita harus memahami konsep query yang mana query itu sendiri adalah permintaan informasi dari basis data. Informasi yang diperoleh ditampilkan atau dicetak di formulir laporan.. sedangkan Laporan (report) adalah penyajian data yang terpola dan tersususn. Laporang yang dibuat digunakan sebagai suatu bagian integral dari proses bisnis.  Pelaporan meliputi penggabungan, peringkasan, pengorganisasian informasi tentang kejadian, agen, maupun barang dana jasa dengan berbagai cara.

Jenis- jenis Laporan
        Penulis laporan memungkinkan untuk membuat format output tabel. Kebanyakan laporan memiliki header laporan, header halaman,footer halaman, dan footer laporan, disamping isi utama yang mencakup data yang akan disajikan dalam sebuah laporan.
Kitav dapat mengklasifikasikan laporan berdasarkan pada jenis data dalam laporan. Beberapa laporan mungkin dirancang untuk menyajikan informasi mengenai kejadian.

Tata Letak Laporan
          Header halaman(page header) dapat digunakan untuk menentukan informasi yang tampak dibagian atas setiap halaman. Sedangkan footer halaman (page footer) tampak dibagian bawah setiap halaman dan biasanya mencakup nomor halaman. Footer laporan terlihat satu kali di bagian akhir laporan.  Footer laporan biasanya digunakan untuk menyajikan informasi ringkasan seperti total semuanya. Bagian perincian laporan berisi informasi utama laporan, yang menyajikan data berbagai entitas(kejadian, agen, produk dan jasa).
Kotak label(label box) digunakan untuk menampilkan teks deskriptif dan tidak terpengaruh oleh data didalam tabel.

Informasi yang ditampilkan di kotak teks tergantung pada isi tabel yang mendasarinya sat ini.
·         Mengelompokkan atribut
·         Header kelompok
·         Perincian kelompok
·         Footer kelompok

Isi Laporan

Seperti query, dimana harus menganalisis kebutuhan informasi pengguna, kemudian memutuskan data apa saja yang perlu dimasukkan di dalam setiap laporan.

Organisasi Laporan
Dengan membaca kerangka desain laporan, harus diperhatikan seperti hal-hal dibawah ini :
o   Data dikelompokkan menurut produk
o   Header kelompok memiliki data acuan dari Tabel Persediaan
o   Bagian perincian kelompok mendaftar transaksi
o   Footer kelompok meliputi perhitungan ringkasan jumlah barang.
Laporan kejadian
            Pada bagian ini kita akan membahas beberapa jenis umum laporan SIA. Disini kita memusatkan pada laporan kejadian yang meringkas data kejadian yang tersedia di tabel transaksi.  Sebagian besar laporan kejadian menggunakan data yang terdapat dalam transakasi. Pada laporan transaksi biasanya meliputi pesanan pembelian (PO) , faktur pembelian, return pembelian, pesanan penjualan, faktur penjualan, return penjualan, pembelian, pengiriman , penerimaan kas, dan laporan produksi.
            Kriteria digunakan untuk membatasi output pada kejadian-kejadian teretntu, yang digunakan pada suatu laporan yang meliputi penentuan rentang agen, barang/jasa. jenis kejadian, maupun tanggal.
Daftar Kejadian Sederhana
            Daftar kejadian sederhana ( simple event list) digunakan untuk menyediakan daftar kejadian yang sederhana selama  suatu periode waktu yang disusun menurut tanggal kejadian atau nomor transaksi.  Setiap kriteria digunakan untuk memilih informasi harus ditampilkan pada laporan untuk menginformasikan pengguna mengenai kriteria tersebut.  Sebagaimana pada laporan sampel, tanggal mulai dan tanggal berakhirnya kejadian dapat disebutkan  pada header laporan.
Laporan Perincian Kejadian Dikelompokkan
            Laporan Perincian Kejadian Dikelompokkan(grouped event detail reports) yang digunakan untuk menampilkan daftar kejadian selama suatu periode dan umumnya dikelompokkan menurut barang atau jasa/ agen. Laporan tersebut mencakup data acuan mengenai barng maupun jasa atau agen maupun perincian kejadian yang berhubungan dengan barang/jasa. laporan yang dikelompokkan biasanya lebih unggul dibandingkan laporan yang tidak dikelompokkan karena lebih mudah untuk dianalisis dan memfasilitasi perbandingan antarkelompok.
Laporan Ringkasan Kejadian
            Laporan Ringkasan Kejadian digunakan untuk meringkas data kejadian menurut  bebagai parameter. Contohnya pada penjualan yang diringkas menurut bulan, atau penjualn yang diringkas menurut pelanggan.  Laporan ringkasan hanya menyajikan informasi ringkasan(misalnya, penjualan bulanan).
Laporan Satu Kejadian
            Laporan Satu Kejadian digunakan untuk menyajikan perincian mengenai satu kejadian. Dan pada laporan ini dicetak untuk tujuan dokumentasi atau untuk diberikan kepada pelanggan atau pemasok.
Daftar Acuan dan Lpaoran Status
            Daftar Acuan (reference list) hanya melaporkan data acuan yang diambil dari tabel induk.  Contohnya seperti  daftar pengganm dengan nama dan alamat, daftar pemasok, daftar produk yang terjual, dan bagan akun-akun buku besar. 
Laporan Status
            Laporan Status(status report) digunakan untuk menyediakan data ringkasan mengenai barang, jasa, atau agen. Pada data ringkasan aalah data di record barang, jasa, atau agen yang meringkas hasil-hasil transaksi masa lalu. Laporan status dapat dibuat dapat dibuat dalam bentuk terperinci atau ringkasan.
o   Laporan status perincian berkelompok
o   Laporan lingkaran status
o   Laporan status satu barang/ jasa/ agen

Bab 7

MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR

Perlunya Formulir

            Digunakan karena mencatat, menambah, suatu record yang diubah atau di proses menjadi tabel. Pada formulir menyajikan antarmuka (interface) yang mudah digunakan untuk pengguna akhir.

Analisis Kejadian dan Formulir

Mengidentifikasi kejadian-kejadian yang memerlukan formulir

            Karena kejadian yang di daftar memerlukan informasi dari table induk pelanggan dan persediaan, kejadian untuk menyimpan file ini telah ditambahkan oleh daftar tersebut.
Hubungan Antara Formulir Input dan Tabel
Formulir yang digunakan untuk menambahkan data antara lain :
·         Satu formulir untuk menambahkan data di satu table
·         Satu formulir untuk menambah dat di dua table atau lebih
·         Dua formulir tau lebih untuk mencatat data di satu table

Jenis- jenis Formulir Input

Formulir yang digunakan untuk entri di kelompokkan menjadi 3 jenis, anatara lain :

1.       Formulir Entri Satu Record, hanya menampilkan satu recor pada satu waktu. Formulir ini digunakan untuk menghapus, menambah atau memodifikasi data di satu record di tabel tertentu.
2.       Formulir Entri Bentuk Tabel, digunakan untuk menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan banyak record di satu tabel. Jenis formulir ini sering sekali digunakan untuk mencatat sekumpulan kejadian.
3.       Formulir Entri Multitabel, digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Formulir utama(main form) memiliki dua bagian utama yang digunakan untuk menambahkan data ke satu tabel dan subformulir yang digunakan untuk menambah ke banyak tabel.

Cara- cara Entri Data
·         Agen internal menegetik data
·         Agen internal memilih data untuk dimasukkan dengan menggunakan bel pencarian
·         Agen internal memindai kode barang
·         Pengguna memasukkan data dengan menggunakan formulir

Mengidentifikasi Formulir yang Diperlukan
            UML use case dapat digunakan untuk membuat model interaksi secara pengguna dengan system. Use case sendiri dimaksudkan sebagai urutan langkah-langkah yang terjdi ketika pelku sedang berinteraksi dengan system untuk suatu tujuan tertentu.  Contoh dari use case itu sendiri adalah memasukkan pelanggan baru di tabel pelanggan, mencatat penjualan atau mencetak laporan. Diagram use case adalah penyajian grafis yang dapat menyediakan daftar use case yang terjadi pada suatu aplikasi.

Elemen- elemen Antarmuka Formulir
v  Kotak teks
v  Label
v  Fitur Pencarian
v  Tombol perintah
v  Tombol Radio
v  Kotak cek

Meningkatkan Akurasi dan Efisiensi Entri Data

10 pengendalian berikut yng digunakn pad formulir data entri untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi entri data.

1.       Kunci utama
2.       Fitur pencarian
3.       Pemeriksaan record
4.       Konfirmasi
5.       Integritas referensial
6.       Pemerikasaan format
7.       Aturan validasi
8.       Default
9.       Melarang field kosong
10.   Meningkatkan pengguna untuk menerima/ menolak data

Pengendalian Input dan  Pengendalian Arus Kerja
      Pengendalian Input dan  Pengendalian Arus Kerja sangat berkaitan. Pengendalian input terlibat dengan menggunakan informasi yang dihasilkan selama kejadian terdahulu. Perbedaan penting adalah bahwa pengendalian input mengacu pad pemeriksaan yang dilakukan secara otomati pada computer itu sendiri.

Mengidentifikasi dan Mendokumentasikan Formulir yang Diperlukan

      Untuk Mengidentifikasi dan Mendokumentasikan Formulir yang Diperlukan, pertama kita menidentifikasi kejadian-kejadian didalam proses bisnis.  Selanjutnya kita akan mendesain masing-masing formulir tersebut. Yang kedua kejadian dapat diidentifikasi di narasi Fairhaven Convenience Store. 1. Melakukan penjualan 2. Menyetorkan kas. Selain itu kita harus memasukkan adanya kejadian penyimpangan arsip yang diperlukan untuk menetapkan dan memodifikasi data acuan dari file induk.