Sabtu, 14 April 2012

04 (*03) Teori dan Perilaku Organisasi

Individu Kreatif dan Organisasi Kreatif

Creativity Crap
Creativity Crap
Individu kreatif dan organisasi kreatif adalah salah satu indikator  yang ingin dicapai dalam mempelajari teori dan perilaku organisasi. Kadang kita melupakan hakekat tersebut dengan hanya berkutat membahas teori dan lupa mengetahui indikator-indikator dasar yang ingin dicapai. Handbook of Organizations mengemukakan beberapa  perbandingan individu kreatif dan organisasi kreatif yang bisa digunakan sebagai acuan memperoleh manfaat dari mempelajari teori dan perilaku organisasi.
Menurut Handbook of Organizations beberapa karakteristik kreativitas individu yang tinggi juga dapat diaplikasikan pada konteks organisasi yang memiliki kreativitas tinggi.

Perilaku Organisasi (PO) dan Teori Organisasi (TO)

Thinking Process
Thinking Process
Perilaku Organisasi (PO): Perilaku organisasi menurut Stephen P. Robbins mengambil pandangan mikro memberi tekanan pada individu-individu dan kelompok-kelompok kecil. Perilaku organisasi memfokuskan diri kepada perilaku di dalam organisasi dan seperangkat prestasi dan variabel mengenai sikap yang sempit dari para pegawai, dan kepuasan kerja adalah yang banyak diperhatikan. Topik-topik mengenai perilaku individu, yang secara khas dipelajari dalam Perilaku Organisasi adalah persepsi, nilai-nilai, pengetahuan, motivasi, serta kepribadian. Termasuk di dalam topik mengenai kelompok adalah peran, status kepemimpinan, komunikasi, dan konflik.
Teori Organisasi (TO): Teori Organisasi menurut  Stephen P. Robbins mengambil pandangan makro. Unit-unit analisisnya adalah organisasi itu sendiri atau sub-sub utamanya.

Paradigma Teori Organisasi

Idea IMG
Idea
Paradigma adalah seperangkat andaian/asumsi yang tersurat maupun tersirat tentang fenomena/gejala yang menjadi landasan bagi gagasan-gagasan analisis keilmuan (Philips, 1971).
Teori adalah pendapat yang dikumpulkan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori adalah suatu set hipotesis yang saling berkaitan atau pernyataan mengenai suatu gejala atau satu set gejala (Shaw dan Constanzo, 1970).
Organisasi adalah hubungan pekerjaan antara manusia yang satu dengan yang lainbdalam suatu kelompok demi terwujudnya pekerjaan tersebut (Olan Hendrick, 1985). Organisasi adalah kolektivitas yang dibentuk secara sadar dengan tujuan formal yang berusaha dicapai secara bersama. Organisasi adalah kerjasama diantara manusia yang memiliki keyakinan, keterlibatan dan tujuan bersama (Barnard, 1938). Organisasi adalah sekelompok manusia yang berinteraksi … dalam kelompok yang besar mereka memiliki sistem koordinasi … spesifikasi yang jelas dalam struktur dan koordinasi (March dan Simon, 1958). Organisasi adalah unit sosial atau kelompok yang secara sadar mengkonstruksi dan merekonstruksi dalam mencapai tujuan (Etsioni, 1964).

Cabang Ilmu Ekologi dan Teori Organisasi

Ecology IMG
Ecology
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

Klasifikasi Teori Organisasi

Relationships IMG
Relationships
Morgan (1986), mengklasifikasikan teori organisasi dalam beberapa klasifikasi berbagai perspektif, antara lain:
1. Organisasi sebagai mesin: organisasi di manfaatkan oleh pemilik dan menajemen untuk mencapai tujuan pribadi mereka. Proses dalam organisasi harus teridentifikasi secara jelas, pengelolaan atau manajemen menggunakan pendekatan engineering dalam mendesain tugas dan tanggung jawab secara mekanistik dan berulang.
2. Organisasi sebagai organisme; sistem terbuka: organisasi adalah entitas yang kompleks dimana keberadaan kelompok organisme selalu berubah dengan lingkungannya. Perubahan adalah sesuatu yang krusial untuk menopang hidup dan bentuk. Merupakan kunci hubungan antara lingkungan dan berfungsinya secara internal.
3. Adanya pandangan tentang organisasi sebagai organisme, memungkinkan kita secara bijak bertanya tentang: kapan organisasi itu merasa baik, dimana organisasi itu sakit, bagaimana ia harus menghadapi tantangan (failling rock), apa yang diperlukan untuk membantu memahaminya.
4. Organisasi sebagai pikiran/ide (brain): organisasi sebagai ide (brain) adalah kemampuan untuk memproses informasi (mengambilnya dari berbagai sumber) dan pembelajaran (learning), sebagai bentuk pemikiran dan kreatifitas. Data, informasi, dan ide, didesiminasikan secara luas dan diberikan/dijangkau oleh semua orang. Kedua bagian otak baik yang bersifat analistis dan emosional harus merupakan bagian dari organisasi.
5. Organisasi sebagai kultur (budaya): organisasi sebagai kultur didesain dalam arti yang mendalam agar pelaku organisasi terpenuhi kebutuhan norma, nilai, ritual, dan tradisi sebagai basis parameter desain organisasi. Hasil dari pemahaman (shared meaning) membuat pelaku organisasi memiliki komitmen dan petunjuk dalam berbagai aktivitas organisasi.
6. Organisasi sebagai sistem politik: digambarkan dalam aspek kepentingan, konflik dan kekuasaan. Pertanyaan yang harus dijawab adalah siapa pemilik kekuasaan, dimana harus terjadi aturan-aturan organisasional dimana hal ini di lakukan. Pembedaan dalam pendekatan terhadap laki-laki dan perempuan diteliti dalam lima model penanganan konflik: kompetisi, kolaborasi, kompromi, pencegahan dan pengakomodasian.
7. Organisasi sebagai tahanan/penjara fisikal (psychic prison), organisasi dalam penjara fisikal merupakan jebakan terhadap pekerja dalam cara yang berbeda:
1. Pekerja dapat terjebak oleh keyakinan dan ketidakyakinan proses mental dalam rutinitas dan tekanan organisasional.
2. Mereka dapat terjebak dalam perhitungan ekonomis.
3. Kerja kelompok telihat sebagai sebuah penjara.
8. Organisasi sebagai gerakan yang berubah-ubah (flux) dan transformasi, perubahan dipaparkan secara logis. Tiga gambaran berbeda tentang perubahan diberikan sebagai cara menjelaskan bagaimana realitas organisasi mengukuhkan dirinya. Menjelaskan bagaimana hidup organisasi dibentuk dan ditransformasikan oleh proses transformasi logis dalam diri mereka.
Ketiga gambaran tersebut adalah:
1. Pendekatan biologis: organisasi digambarkan sebagai penghasil sistem bagi dirinya.
2. Hubungan kausal yang logis, dimana logika perubahan adalah proses edaran (circular) sebagai pengaruh dari trend dan tekanan.
3. Dialektika perubahan yang logis, dimana perubahan adalah hubungan dialektika antara berbagai pihak.
9. Organisasi sebagai seperangkat instrumen dominan: organisasi digambarkan dalam bentuk dominasi eksploitasi terhadap partisipan (stakeholders) dalam mencapai tujuan mereka. Hal ini menjelaskan adanya penyeragaman dan tekanan kelompok (pressure groups) dan tekanan untuk mengendalikan organisasi lewat hukum dan aturan-aturan.

sumber : http://perilakuorganisasi.com/klasifikasi-teori-organisasi.html#more-877

1 komentar: